Bank Indonesia Bali Gelar Training of Trainers Literasi Ekonomi Syariah dalam Rangka Road to FESyar 2025

Denpasar – 29 Juli 2025 Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bali menggelar kegiatan Training of Trainers (ToT) Literasi Ekonomi Syariah, sebagai bagian dari rangkaian road show to Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Tahun 2025. Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Bali International Management, Jalan By Pass Ngurah Rai No. 19, Denpasar, dan diikuti oleh berbagai kalangan akademisi, pegiat UMKM, tokoh agama, dan komunitas ekonomi syariah.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Bapak Erwin Soeriadimadja dalam sambutannya, menegaskan bahwa ekonomi syariah merupakan konsep ekonomi inklusif yang bersifat universal, tidak terbatas pada satu agama, melainkan dapat diakses dan dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat. “Konsep ekonomi syariah adalah konsep yang mendorong pertumbuhan ekonomi yang adil dan berkelanjutan,” tegasnya.

Ia juga menekankan pentingnya sertifikasi halal bagi pelaku usaha. “Sertifikat halal bukan hanya soal kepatuhan syariah, tapi juga menjadi kunci untuk mengakses pasar halal global yang terus tumbuh pesat,” imbuhnya.

Hadir dalam kegiatan ini Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Provinsi Bali, Bapak Abu Siri, dan Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bali, Bapak Ismoyo S. Soemarlan, yang turut memberikan dukungan terhadap penguatan literasi ekonomi syariah di Bali.

Para narasumber dalam kegiatan ToT ini memaparkan bahwa prinsip-prinsip utama ekonomi syariah mencakup keadilan distribusi, anti eksploitasi, transparansi, dan inklusi keuangan. Prinsip-prinsip ini diyakini mampu menciptakan sistem ekonomi yang berimbang dan berdaya tahan tinggi terhadap krisis.

Secara global, pertumbuhan ekonomi syariah menunjukkan tren positif. Pada tahun 2025, Indonesia mencatat pertumbuhan tertinggi di sektor ekonomi syariah sebesar 5,10%, melampaui Arab Saudi (4,6%) dan Malaysia (4,4%). Negara-negara besar dunia juga semakin aktif mengembangkan pasar halal:

  • China menjadi eksportir utama busana muslim ke Timur Tengah
  • Korea Selatan menjelma sebagai destinasi utama wisata halal
  • Thailand dikenal sebagai World Halal Kitchen
  • Australia dan Brazil menjadi pemasok utama daging halal ke Timur Tengah
  • Inggris tampil sebagai pusat keuangan syariah di dunia Barat

Dalam upaya memperkuat ekosistem ekonomi syariah, Bank Indonesia memiliki tiga pilar program utama, yakni:

  1. Penguatan ekosistem produk halal melalui pengembangan sektor makanan halal, riset mandiri, digitalisasi, ekonomi hijau, serta komunitas dan fashion muslim.
  2. Penguatan keuangan syariah, mencakup keuangan komersial, sosial, serta integrasi keduanya.
  3. Penguatan literasi dan inklusi keuangan syariah, termasuk pengembangan gaya hidup halal (halal lifestyle) dan penguatan Festival Ekonomi Syariah sebagai wahana promosi.

Melalui kegiatan ini, Bank Indonesia berharap akan lahir para trainer dan agen literasi ekonomi syariah yang mampu menyebarluaskan semangat ekonomi halal dan inklusif ke seluruh pelosok Bali dan Indonesia Timur.

IWSS

Accessibility Toolbar