Balinomics 2025: Dorong Diversifikasi Ekonomi Bali untuk Pertumbuhan yang Merata

Denpasar 12 Agustus 2025 – Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bali kembali menggelar Talkshow Balinomics untuk kedua kalinya pada Selasa (12/8/2025) di Hotel Puri Santrian, Sanur. Mengusung tema “Prospek Perekonomian serta Potensi Perluasan Pembiayaan dalam Mendukung Intermediasi dan Perekonomian Bali”, acara ini dibuka secara resmi oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja.

Talkshow menghadirkan empat narasumber, yakni dua pejabat dari Bank Indonesia, Hery Trianto dari Media Indonesia, serta Ketut Agus Winaya, Pengurus BUMDes Desa Les, Kabupaten Buleleng.

Dalam paparannya, Bank Indonesia menyampaikan bahwa perekonomian Bali pada Triwulan II 2025 tumbuh sebesar 5,95%, lebih tinggi dibanding pertumbuhan nasional sebesar 5,12%, menempatkan Bali di peringkat keempat secara nasional. Namun, tantangan yang dihadapi adalah masih terkonsentrasinya pertumbuhan di sektor pariwisata dan dominasi wilayah Bali Selatan.

Hal tersebut senada dengan pandangan Ketut Agus Winaya yang menyebut desanya, Desa Les, seperti “Bali yang lain” karena kondisi ekonomi dan infrastruktur jauh berbeda dengan wilayah Bali Selatan.

Untuk mendorong pemerataan dan spill over pariwisata, para narasumber menekankan pentingnya penguatan sektor pertanian dan diversifikasi produk wisata, antara lain melalui pengembangan agrowisata, wisata kuliner lokal, wisata budaya, festival daerah, dan ekowisata.

Dari sisi digitalisasi sistem pembayaran, Bank Indonesia mencatat perkembangan positif pada Triwulan II 2025. Jumlah merchant QRIS di Bali tumbuh 16% (yoy), volume transaksi meningkat 68% (yoy), dan jumlah pengguna bertambah 6% (yoy). Sepanjang semester I 2025, nominal transaksi nontunai dan digital di sektor pajak daerah mencapai Rp 6,45 triliun, sementara retribusi daerah sebesar Rp 907 miliar.

Hery Trianto menambahkan bahwa ekspektasi publik memegang peran penting dalam pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. “Individu dan pelaku usaha mengambil keputusan bukan hanya dari apa yang sudah terjadi, tetapi juga dari proyeksi yang terbentuk melalui informasi yang tersedia,” ujarnya.

Melalui Balinomics, Bank Indonesia berharap kolaborasi lintas sektor dapat memperkuat ketahanan ekonomi Bali dan memastikan pertumbuhan yang inklusif di seluruh wilayah, tidak hanya di pusat-pusat pariwisata utama.

Accessibility Toolbar