Kebal Hoax Melalui Cek Fakta

Klungkung-ppid.klungkungkab.go.id Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Klungkung menggelar Literasi Digital Tangkal Hoax Melalui Cek fakta, bekerjasama dengan Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Provinsi Bali dan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO). Bertempat di Ruang Rapat Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Klungkung. (28/05/2024)

Dalam perkembangan saat ini, tidak semua informasi di internet bernilai positif, banyak juga informasi yang bernilai negatif, contohnya penyebaran berita bohong, radikalisme, ujaran kebencian, dan penipuan. Sebagaimana disampaikan oleh Pelaksana Tugas Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Klungkung Ibu Luh Ketut Ari Citrawati, S.Sos., MM. saat membuka kegiatan ini.

“Dalam perkembangannya, tidak semua informasi yang tersebar luas diinternet bernilai positif. Tidak sedikit pula berisi informasi negatif, contohnya penyebaran berita bohong, radikalisme, ujaran kebencian dan penipuan. Diperlukan kebijaksanaan dan kemampuan pengguna gawai dalam mengendalikan informasi yang mereka terima,” ujarnya !.

Sementara itu Ibu Indria Trisni Puspita dari MAFINDO menyampaikan bahwa terdapat tiga gangguan informasi yaitu Mis-Informasi, Dis-Informasi dan Mal-Informasi. Mis-Informasi adalah informasi yang salah namun orang yang membagikan percaya itu benar. Dis-Informasi adalah Informasi yang salah dan orang yang membagikannya tahu bahwa itu salah. Sedangkan Mal-Informasi adalah Informasi yang memiliki unsur kebenaran, baik dalam penggalan atau keseluruhan fakta objektif, namun penyajiannya dikemas sedemikian rupa untuk melakukan tindakan yang merugikan bagi pihak lain.

Lebih lanjut disampaikan untuk melakukan cek fakta dapat menggunakan whatsApp kalimasada 085921600500, situs turnbackhoax.id, cekfakta.com, Hoax Buster Tools, https://toolbox.google.com/factcheck/explorer. Untuk verifikasi foto menggunakan http://yandex.com/images, https://www.bing.com, https://images.google.com, dan Google Lens. Untuk verifikasi Lokasi bisa menggunakan Google Maps.

Kegiatan ini diikkuti oleh admin media sosial dan website Organisasi Perangkat Daerah di Kabupaten Klungkung.

Pj Bupati Jendrika Lantik PPPK dan PNS Dilingkungan Pemkab Klungkung

Klungkung-ppid.klungkungkab.go.id Pejabat (Pj) Bupati Klungkung, I Nyoman Jendrika Melantik dan Mengambil Sumpah/Janji Jabatan Fungsional Guru, Kesehatan dan Teknis Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Formasi Tahun 2023 dan PNS Formasi Tahun 2022 lingkungan Pemerintah Kabupaten Klungkung di Balai Budaya Ida Dewa Agung Istri Kania, Klungkung, Selasa (21/5). Turut hadir Sekda Kabupaten Klungkung, Anak Agung Gede Lesmana, Asisten Administrasi Umum Setda Kebupaten Klungkung, Dewa Darmawan dan Kepala OPD terkait lainnya.

Pada kesempatan tersebut Pj Bupati Jendrika menyampaikan bahwa Pemerintah saat ini sedang gencar-gencarnya melaksanakan reformasi yang bertujuan untuk mewujudkan birokrasi yang berdampak, dirasakan langsung oleh masyarakat, birokrasi yang profesional, birokrasi yang lincah dan cepat. Sejalan dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Kabupaten Klungkung saat ini sedang melaksanakan reformasi birokrasi dimana salah satu area yang perlu mendapat perhatian adalah manajemen ASN yaitu pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme. “Selamat kepada para PPPK dan PNS yang sudah dilantik dan diambil sumpah/janjinya. Mari tanamkan jiwa memiliki untuk bersama-sama membangun Kabupaten Klungkung ini ke depan. Hal yang paling penting jaga sikap disiplin kinerja dengan sebaik-baiknya,” harapnya.

Sementara Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Ida Bagus Wirawan Adi Putra menyampaikan bahwa total PPPK yang diangkat untuk formasi tahun 2023 berjumlah 741 orang dengan rincian PPPK Jabatan Fungsional Guru sejumlah 366 orang, Jabatan Fungsional Kesehatan sejumlah 316 orang dan Jabatan Fungsional Teknis sejumlah 59 orang. Selain pengambilan sumpah pejabat fungsional juga dilaksanakan Pengambilan Sumpah/Janji PNS dari lulusan STTD, STAN dan IPDN sejumlah 9 orang. “Selamat kepada PPPK dan PNS yang hari ini di ambil sumpah dan janjinya, semoga hari ini menjadi awal yang baik perjalanan pengabdian Bapak/Ibu sebagai abdi negara dan abdi masyarakat,” harapnya.

World Water Forum ke-10 Mengesahkan Deklarasi Menteri

Badung-ppid.klungkungkab.go.id Forum Air Sedunia ke-10 atau World Water Forum ke-10 yang digelar pada 18—25 Mei 2024 di Nusa Dua, Bali menghasilkan Deklarasi Menteri yang menekankan tiga poin utama.

Deklarasi Menteri disahkan di akhir Pertemuan Tingkat Menteri World Water Forum ke-10 yang dihadiri oleh 106 negara dan 27 organisasi Internasional, Selasa (21/5/2024).

Hasil tersebut diungkap Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang juga Ketua Harian Panitia Nasional Penyelenggara World Water Forum ke-10  Basuki Hadimuljono di Media Center World Water Forum ke-10 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Selasa (21/5/2024).

Pertama, pendirian center of excellence untuk ketahanan air dan iklim guna mengembangkan kapasitas, knowledge sharing & pemanfaatan fasilitas yang unggul.

“Sebagai negara kepulauan, Indonesia wajib berada di garda terdepan untuk mendorong inovasi dalam pengelolaan air dan sanitasi. Center of excellence ini bukan hanya untuk negara Indonesia, tapi juga untuk negara lainnya di Asia Pasifik,” kata Basuki. 

Sejak November 2023, katanya, sudah dilakukan pembahasan deklarasi dalam tiga mekanisme di Markas Besar UNESCO Paris. Dalam deklarasi tersebut, Indonesia mengusung tiga prioritas.

Presiden World Water Council (WWC) Loic Fauchon pun dikatakan Basuki menegaskan bahwa semua proses tersebut adalah diplomatic victory (kemenangan diplomasi) bagi Indonesia.

Poin kedua dari Deklarasi Menteri adalah mengangkat dan mendorong isu pengelolaan sumber daya air secara terpadu pada pulau-pulau kecil. Meskipun dikelilingi perairan yang luas, Indonesia tetap memerlukan sistem kelola yang baik untuk mengatasi tantangan kualitas dan ketersediaan air bersih.

Ketiga, pengusulan Hari Danau Sedunia atau World Lake Day.  Danau merupakan sumber pasokan air yang menghidupi manusia sekaligus memiliki fungsi sosial dan ekonomi masyarakat. Peringatan Hari Danau Sedunia tidak sekadar simbolis, namun sebagai salah satu kunci utama untuk menjaga kelestarian danau di seluruh dunia.

“Kita harus menjaga danau untuk memperpanjang hidupnya, inilah gunanya peringatan Hari Danau Sedunia,” ujar Basuki.

Ditambahkan Ketua Harian Panitia Nasional Penyelenggara World Water Forum ke-10  Basuki Hadimuljono, dalam penyelenggaraan World Water Forum ke-10 di Bali, ada tiga hal yang membedakan World Water Forum ke-10 dengan penyelenggaraan-penyelenggaraan sebelumnya.

Pertama, baru kali ini pertemuan World Water Forum menyelenggarakan konferensi tingkat tinggi (KTT), yang dibuka oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Senin (20/5/2024).

Kedua, untuk yang kali pertama World Water Forum menghasilkan deklarasi menteri. ”Selain Deklarasi Menteri, salah satu yang menjadi capaian pada forum ini adalah berhasilnya Indonesia menyusun daftar proyek terkait air yang menjadi andalan dari berbagai negara,” kata Basuki.

Ketiga, berhasilnya Indonesia menyusun daftar proyek terkait air yang menjadi andalan dari berbagai negara. sebanyak 113 proyek senilai US$9,4 miliar, antara lain proyek percepatan penyediaan air minum bagi 3 juta rumah tangga dan proyek pengelolaan air limbah domestik bagi 300 ribu rumah tangga. Berbagai proyek ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat di berbagai negara.

Ditambahkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan tamu World Water Forum terkesan dengan penyelenggaraan World Water Forum ke-10 oleh Indonesia.

“Pimpinan negara yang mengunjungi Tahura juga menyatakan kekagumannya dengan kemajuan Indonesia. Presiden Fiji bahkan menyatakan jika ia tidak percaya jika tidak menyaksikan secara langsung kemajuan Indonesia saat ini,” kata Luhut. (Kemlu/Elvira Inda Sari/TR)

Bulan Bakti Bung Karno VI Tahun Tahun 2024

Klungkung-ppid.klungkungkab.go.id Pemerintah Kabupaten Klungkung akan melaksanakan kegiatan Bulan Bakti Bung Karno VI Tahun 2024, dengan berbagai kegiatan.(17/05/2024)

Sebagaimana surat yang disampaikan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Klungkung Nomor : 200.1.2.4/239/KESBANGPOL, didapatkan informasi kegiatan Bulan Bung Karno VI Tahun 2024 di Kabupaten Klungkung, diawali dengan Pemasangan Spanduk Bulan Bung karno pada hari Jumat 31 Mei 2024. Hari Sabtu tanggal 1 Juni 2024 Apel Peringatan Hari Lahir Pancasila. Kamis, 6 Juni 2024 Penanaman pohon upakara secara serentak se-Provinsi Bali. Resik Sampah Plastik dilaksanakan pada hari Jumat, 7 Juni 2024. Donor Darah pada hari Senin, 10 Juni 2024. Penebaran bibit ikat pada hari selasa, 11 Juni 2024.

Kegiatan lomba pun tidak lupa dilaksankan untuk lebih menyemarakkan kegiatan ini seperti Lomba mewarnai Tingkat Taman Kanak-Kanak pada hari Rabu, 12 Juni 2024. Lomba Baca Puisi Tingkat SD/MI pada hari Kamis, 13 Juni 2024. Lomba Pidato tingkat SMA/SMK/MA se-Kabupaten Klungkung pada hari Rabu, 19 Juni 2024. Lomba mesatua Bali Tingkat Umum Se-Kelurahan Kabupaten Klungkung pada hari Kamis, 20 Juni 2024. Dan Loma Menari Condong Tingkat SMP/MTs pada hari Senin, 24 Juni 2024.

Sementara itu dalam rangka internalisasi ajaran Bung Karno diadakan juga Seminar Implementasi Ajaran Bung Karno pada hari Jumat 21 Juni 2024 dan Sosialisasi Pemilihan Kepala Daerah dengan peserta dari SMA/SMK/MA pada tanggal 26 Juni 2024.

Evaluasi Festival Semarapura ke-6 Tahun 2024

Klungkung-ppid.klungkungkab.go.id Transaksi sejumlah empat milyar lebih dan kunjungan melebihi tiga ratus ribu selama empat hari Festival Semarapura ke-6 Tahun 2024, terungkap saat evaluasi Festival Semarapura ke-6 Tahun 2024.

Setelah berakhirnya kegiatan Festival Semarapura ke- 6 pada tanggal 1 Mei 2024, panitia Festival Semarapura ke – 6 menggelar evaluasi penyelenggaraan Festival Semarapura ke 6 di Ruang Rapat Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Klungkung. (14/05/2024)

Evaluasi ini dipimpin oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung Ni Made Sulistiawati, SH., MH. Sebagaimana paparan yang disampaikan penyelenggaraan Festival Semarapura ke 6 berlangsung sukses, dengan jumlah pengunjung sekitar 350.974 dan Rp. 4.750.797.000 transaksi yang tercatat selama 4 hari kegiatan Festival Semarapura ke-6 berlangsung.

“Transaksi yang tercatat selama 4 hari penyelenggaraan sebanyak Rp. 4.750.797.000,- meliputi UMKM, Kriya, Kuliner, dan Senggol Bali Desa Adat Semarapura.” Ungkapnya.

Namun dalam penyelenggaraan kali ini masih didapatkan beberapa kendala, diantaranya adalah perubahan jadwal yang mengganggu susunan acara, penonton yang meluber sampai kebelakang panggung, dan tempat transit tamu vvip yang kurang siap. Seperti yang diuangkapkan oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung.

“Perubahan jadwal yang dimajukan merubah susunan acara, kesiapan UMKM karena banyak yang kosong, tempat transit kurang siap, sounds ystem kurang tersedia di tempat pengguntingan pita dan atraksi budaya, jadwal gladi yang tidak ditepati oleh pengisi acara, menyebabkan waktu pementasan tertunda, penggabungan atraksi budaya dan musik menyebabkan kekroditan, saat pelaksanaan acara banyak pengunjung menonton di belakang stage, menu khas klungkung masih kurang seperti serombotan, dan harga makanan yang lumayan mahal.” Tambahnya.

Sementara itu perwakilan dari Kejaksaan Negeri Klungkung mengapresiasi seluruh perangkat yang sudah bahu-membahu membantu penyelenggaraan acara ini, walaupun terdapat kekurangan hal tersebut biasa dan tidak mengganggu jalannya acara secara keseluruhan.

Evaluasi ini dihadiri oleh seluruh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah dan Perangkat Daerah di Kabupaten Klungkung.

Jelang World Water Forum 2024, Menparekraf Tinjau Desa Jatiluwih Tabanan Bali

Tabanan-ppid.klungkungkab.go.id Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengunjungi Desa Jatiluwih di Kabupaten Tabanan, Bali, yang terpilih menjadi salah satu lokasi yang akan dikunjungi delegasi World Water Forum 2024 yang akan digelar pada 18-25 Mei 2024.

“Kami pastikan dengan kunjungan ke Jatiluwih ini kesiapan sebagai site visit dari delegasi World Water Forum dan kita sudah lihat beberapa spot-nya yang telah dipersiapkan,” kata Menparekraf Sandiaga, Jumat (3/5/2024).

Menparekraf Sandiaga menyampaikan, pengelolaan air di Bali yang penuh dengan kearifan lokal dan sudah mendapatkan pengakuan dunia oleh UNESCO dinilai siap untuk ditampilkan sebagai site visit dalam World Water Forum 2024.

Sebelumnya, Jatiluwih telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia pada 2012.

“Ini memantapkan posisi Indonesia dalam kepemimpinannya di forum pengelolaan air sedunia,” katanya.

Desa Jatiluwih memiliki sistem pengelolaan air yang dikenal dengan sebutan sistem subak yang membuatnya dikenal sebagai penghasil padi terbaik di Pulau Dewata. Subak sendiri merupakan organisasi tradisional yang mengatur sistem irigasi yang digunakan dalam bercocok tanam padi di Bali.

Selain itu, Desa Jatiluwih juga memiliki beberapa aktivitas untuk ditawarkan kepada wisatawan, di antaranya trekking sambil menikmati keindahan rice terrace atau terasering persawahan dan lain sebagainya. Sehingga, hal ini sangat cocok untuk ditampilkan di hadapan delegasi World Water Forum 2024.

Selain meninjau Desa Jatiluwih, Menparekraf Sandiaga juga menyaksikan pelepasan burung endemik khas Bali dan cara pengusiran burung yang disebut dengan Kepuakan.

Kegiatan ini juga dihadiri Sesmenparekraf/Sestama Baparekraf, Ni Wayan Giri Adnyani; didampingi beberapa jajaran eselon 2 di lingkungan Kemenparekraf

Hadir pula Director of the Regional Department for Asia and the Pacific UN Tourism, Harry Hwang; Sekretaris Daerah Tabanan, I Gede Susila; Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Bali Tjokorda Artha Ardana Sukawati; Manajer Operasional DTW desa wisata Jatiluwih, Ketut Purna

Plt. Kadiskominfo Menjadi Narasumber Literasi Cakap Digital Hari Kedua Pada Festival Semarapura Ke-6 Tahun 2024

Klungkung-klungkungkab.go.id Jaga emosi dan think globally and act locally mengemuka pada Literasi Cakap Digital kedua Festival Semarapura ke-6. 1/5/2024

Literasi Cakap Digital yang kedua bertema Transformasi Pariwisata Melestarikan Budaya Lewat Pemasaran Digital. Narasumber yang hadir Ibu Luh Ketut Ari Citrawati sebagai pelaksana tugas Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Klungkung, I Ketut Suadnyana Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Klungkung, Pradnya Larasari sebagai koreografer, dancer, teacher dan konten kreator. Moderator oleh Ayu Wulandari.

Pemanfaatan teknologi digital khususnya media sosial saat ini dibayang-bayangi oleh Hoaks, sehingga kita perlu berhati-hati menerima informasi apapun dari media sosial. Tindakan awal kalau kita menerima informasi adalah dengan menjaga emosi kita. Sebagaimana dijelaskan oleh Pelaksana Tugas Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Klungkung Luh Ketut Ari Citrawati.

“Yang pertama yang ingin saya tekankan kepada semua masyarakat adalah pertama jangan emosi dulu, jangan kemudian langsung membagikan, jangan seperti itu, coba baca dengan teliti dulu,” tegasnya.

Disampaikan lebih jauh lagi bahwa Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Klungkung sudah melaksanakan literasi digital kepada masyarakat dan pelajar di Kabupaten Klungkung, dengan harapan masyarakat dapat menggugah konten positif dan berita negatif dapat ditekan.

“Melalui literasi digital ini bisa untuk meningkatkan kecakapan digital masyarakat, untuk berinteraksi di ruang digital, nanti harapannya adalah masyarakat menggugah konten konten positif, jadi ruang digital kita, akan dipenuhi dengan konten-konten positif,” jelasnya.

“kami di Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Klungkung yang melaksanakan tugas, untuk membantu Bupati untuk menyelenggarakan urusan komunikasi dan Informasi, dan juga sekaligus sebagai Pejabat Pengelola Informasi Daerah tentunya juga sudah melakukan beberapa upaya-upaya dalam melaksanakan literasi digital kepada masyarakat, salah satunya melaksanakan pelatihan literasi digital kepada masyarakat umum, kami juga melaksanakan sosialisasi ke sekolah-sekolah kami ingin memberikan literasi digital, dalam bentuk penyuluhan webinar, kemudian workshop kepada siswa-siswi sudah kami laksanakan di SMP N 1 Semarapura, SMP N 2 Semarapura dan SMP N 3 Semarapura dan SMK TI Bali Global,” tambahnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Klungkung menungkapkan bahwa memiliki inovasi Yuk Belajar Ke Museum, dan mengajak anak-anak SMA untuk ikut mempromosikan kebudayaan bali, untuk menahan gerusan modernisasi.

“kami dari Dinas Kebudayaan kabupaten klungkung sudah banyak melakukan inovasi-inovasi khususnya anak-anak SMA yang sudah biasa menggunakan gadget untuk mempromosikan, jadi dengan inovasi yang disebut dengan Yuk Belajar di Museum,” paparnya.

Modernisasi merupakan sebuah keniscayaan yang tidak bisa kita lawan, kita mesti menyesuaikan diri dan mengikuti arus modernisasi tersebut, dan memanfaatkan kecanggihan tersebut untuk melestarikan budaya bali. Generasi muda harus mampu berpikir secara global dan bertindak secara local, agar budaya bali tidak tergerus namun kita tidak tertinggal perkembangan jaman. Hal tersebut diungkapkan oleh Pradnya Larasari, S.Sn., M.Sn.

“Jadi kita tidak bisa pungkiri ya, bahwasanya generasi muda kita sekarang ini, mungkin lebih suka lebih sering melihat konten-konten yang berbau modern seperti tiktok dan lain sebagainya yang dikatakan, disini saya sebagai seorang seniman pelaku seni sangat-sangat berusaha sekuat mungkin, terutama dengan media digital, karena menurut saya dijaman sekarang ini digital itu sangat berperan penting, dulu saat saya membuka sanggar dirumah tanpa memanfaatkan digital itu menurut saya sangat kurang jadi lewat duni adigital ini saya sangat memanfaatkan seni tradisi karena ada kutipan dalam bahasa ingris yang saya jadikan motto hidup “think globaly act locally” Think Globaly itu kita harus membuka mata membuka jendela duni kita tidak boleh hidup bagaikan katak dalam tempurung. Act locally itu kita harus tetap mencintai budaya lokal tradisi kita  oleh karen itu saya berpesan kepada adik adik terutama yang masih kecil mungkin TK atau SD, dari umur TK atau SD lah kita wajib mempelajari seni tradisi kita, Khususnya kalau Bidang saya kan tari ya, jadi saya punya satu pengalaman ada salah satu mahasiswa yang kuliah keluar bali ketika kecil tidak belajar tari Bali dan ketika kuliah di luar bali itu pasti ditanya kamu orang bali ya ?, coba nari satu, saat itulah mereka kalau kuliah keluar itu kalau tidak belajar satu saja tari bali pasti akan kebingungan saat dia disuruh menari dikampusnya di luar negeri atau luar kota,” ungkapnya.